HEMAT AIR UNTUK ANAK CUCU KITA
Air adalah
sumber dari segala kehidupan kita. Segala aktivitas kehidupan kita, setidaknya
kita membutuhkan air. Baik untuk dikonsumsi atau digunakan untuk aktivitas
rumah tangga lainnya. Tak terhitung berapa air yang kita gunakan setiap harinya
dan tak terhitung pula air yang terbuang sia-sia saat kita menjalani aktivitas
kita.
Bagi kita yang
mudah mendapatkan air di setiap harinya, mungkin terkadang kita menjadi lupa
bahwa betapa berharganya air untuk kehidupan kita. Namun, bagi saudara kita
yang sulit untuk mendapatkan air bersih, air setetes pun sangat lah berharga
bagi mereka. Terkadang mereka-mereka yang sulit mendapatkan air bersih, mereka
menggunakan air seadanya untuk melakukan kegiatan mandi cuci kakus meskipun air
tersebut tidak layak untuk digunakan.
Mungkin bagi
kalian yang memiliki perekonomian baik, ketika tidak ada air. Kalian bisa
membelinya di pedagang-pedagang air yang berada di lingkungan kalian. Namun,
apakah kalian pernah membayangkan. Jika air tanah akan habis dan tidak ada lagi
air bersih di dunia ini, apakah uang dan materi yang kalian miliki dapat
mengembalikannya?
Pertanyaan itu
lah yang seharusnya kita tanyakan di setiap harinya, di setiap kita membuang
air sia-sia. Ketika kita mencuci piring, tanpa kita sadari kita terus
menyalakan air meskipun kita tidak memakainya. Ketika kita mencuci tangan,
tanpa kita sadari pula kita terus menyalakan air meskipun kita tidak
menggunakannya. Saat kita mencuci kendaraan, kita pun menyalakan air meskipun
kita tidak meggunakannya dan banyak lagi aktivitas kita yang terkadang atau
bahkan sering kita membuang air dengan sia-sia.
Lalu bagaimana
caranya kita menghemat air dan menggunakan air secara bijak?
Sangatlah mudah
cara untuk menghemat air. Pertama matikan keran saat kita tidak menggunakannya.
Seperti saat kita memakain sabun saat mencuci tangan atau memberi sabun pada
piring saat mencuci piring.
Kedua, gunakan lah gayung saat mandi, menyiram
tanaman, dan mencuci kendaraan. Kenapa dengan gayung? Iya karena ketika kita
menggunakan gayung, kita akan menggunakan air secukupnya sesuai dengan
kebutuhan kita.
Ketiga, buat lah
lubang biopori di halam rumah atau di lingkungan kita, guna wadah penampungan
air.
Ke empat tanam
lah tumbuh-tumbahan atau buat lah ruang terbuka hijau di sekitar kita sebagai
tempat resapan air.
Terakhir
gantilah wadah air yang sudah bocor atau rusak, karena saat kita mengisi air
diwadah yang bocor atau rusak itu akan menjadi sia-sia.
Mari kita
menghemat dan menggunakan air secara bijak demi anak cucu kita kelak.
Comments
Post a Comment